Benarkah ChatGPT sebuah Ancaman?

Ketika teknologi semakin maju, penting bagi setiap orang untuk mempertimbangkan kembali karir dan pekerjaan yang mereka geluti

Taufik Al Mubarak
2 min readApr 23

--

Photo by Possessed Photography on Unsplash

Kemunculan ChatGPT yang dikembangkan OpenAI sempat membuat goncang dunia teknologi dan kemapanan Google mulai terusik. Diperkirakan, teknologi ini akan mengubah cara hidup manusia secara signifikan. Namun, kemunculan chatbot ini menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan teknologi besar seperti Google dan Baidu. Kedua perusahaan ini dikabarkan sedang buru-buru mengembangkan teknologi yang dapat menjadi penantang ChatGPT.

Perkembangan teknologi AI ini sekaligus membawa ancaman bagi sejumlah pekerjaan manusia. Dalam sebuah laporan yang dirilis Insider menyebutkan sekitar 10 profesi yang berbeda mungkin akan ‘punah’ akibat kemajuan teknologi ini. Ini tentu saja kabar yang mengejutkan terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup mereka pada profesi yang terancam punah tersebut. Di antara 10 profesi tersebut, antara lain profesi yang berhubungan dengan teknologi (Coding, Computer Programmer, Software Engineer, Data Analis), pekerjaan media (Iklan, Pembuat Konten, Penulis Teknis, Jurnalis), analis riset market, dan guru.

Pun demikian, sekalipun perkembangan teknologi AI dapat membawa ancaman bagi beberapa pekerjaan manusia, bukan berarti bahwa semua pekerjaan akan tergantikan oleh robot atau mesin. Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh teknologi. Misalnya, pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kreativitas, empati, dan kecerdasan interpersonal tidak dapat dilakukan oleh mesin.

Jadi, di tahun 2023, ketika teknologi semakin maju, penting bagi setiap orang untuk mempertimbangkan kembali karir dan pekerjaan yang mereka geluti. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi pekerjaan yang lebih berfokus pada kemampuan manusia yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Tidak cuma ini, kehadiran AI ini memberi kesempatan bagi para pekerja untuk mengembangkan keterampilan baru agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berlangsung.

Ketika teknologi semakin berkembang, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat untuk membantu manusia. Kita masih membutuhkan kemampuan dan kecerdasan manusia untuk mengelola, mengembangkan, dan menggunakan teknologi dengan bijak. Meskipun kemunculan chatbot ChatGPT dapat mengubah cara hidup manusia, manusia tetap menjadi elemen penting dalam penggunaan teknologi tersebut. Mulailah berpikir untuk alih profesi biar tidak tergilas oleh perkembangan teknologi.

Jadi, benarkah ChatGPT sebuah ancaman bagi banyak profesi? Saya kira semua terpulang kepada kesiapan dan persiapan masing-masing individu. []

--

--