Member-only story

Mengapa Kita Menulis?

Banyak yang menderita penyakit menulis yang tidak tersembuhkan — Juvenal

Taufik Al Mubarak
5 min readJan 11, 2025
Photo by Aaron Burden on Unsplash

Mengapa kita harus menulis? Bagi saya ini sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Hingga kini saya tidak tahu mengapa dan untuk apa saya menulis? Apakah semata-mata ekspresi kebebasan, merawat ingatan, mengharapkan popularitas, demi uang, atau sekadar hobi?

Saya tidak memiliki jawaban yang tepat. Sungguh, saya tidak bisa menjawab pertanyaan ‘biasa’ ini. Hanya saja, saya masih ingin terus menulis dan menulis. Hanya inilah yang bisa saya lakukan. “Banyak yang menderita penyakit menulis yang tidak tersembuhkan.” Kata-kata Juvenal, penulis Satires ini seperti menyindir saya, kita semua dan semua orang yang tergila-gila menulis.

Meski pertanyaan ‘mengapa kita harus menulis?’ sulit bagi saya, tapi sebenarnya pertanyaan ini justru mudah bagi Stephen J. Spignesi, seorang penulis buku-buku best seller. Baginya, ini adalah pertanyaan yang menuntunnya untuk berbicara secara bebas dan menumpahkan segala hasrat yang terpendam dalam dirinya.

Dalam buku 6 Langkah Cepat Menjadi Penulis Andal, J. Spignesi mengutip ‘petuah’ dari Jalan Perlindungan, sebuah novel yang ditulisnya sebagai pendahuluan. Novel itu, katanya, bercerita tentang perkataan tokoh utama, seorang novelis legendaris, Lennon Blake, yang disebutnya sebuah intisari…

--

--

Responses (1)